Wahai Saudaraku ....Kemana lagi engkau akan kembali selain kepada Alloh Swt

Wahai para pencari ketenangan sesungguhnya ketenangan sejati ketika engkau bisa mengenal Alloh...Wahai para pencari ke ridhoan sesungguhnya hanya dari kerihoan Alloh saja yang akan menyelamatkan...Wahai para pencari kesenangan sesungguhnya kesenangan sejati hanya dari Alloh saja kelak ...

Kamis, 22 Januari 2009

Do'a guru kami di Padang Arafah

Khutbah Wukuf 'Arafah 1429 Hijriyyah E-mail
Friday, 19 December 2008

ImageOleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Disampaikan di Padang Arafah

7 Desember 2008 / 9 Dzulhijjah 1429 H

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Subhanallaah Walhamdulillah walaaillaaha illallaah wallaahu akbar...

Laa haulla walaa quwwata illa billaah....

Tiada Tuhan selain Allah yang maha Menatap, yang Menggengam langit dan bumi. Dialah penguasa alam semesta, yang menciptakan setiap diri, yang maha Tahu setiap isi hati. Dialah yang membuka menutup, mengabulkan setiap rizki. Dialah Allah yang menurunkan dan mengangkat derajat, melapangkan hati, memberikan ketentraman, mencabut penderitaan. Dialah Allah pemberi nikmat tiada bertepi.

Dialah Allah yang maha Gagah, walaupun menyaksikan dengan jelas hamba-hambaNya melupakanNya, menghianatiNya. Tapi tiada tertutup curahan nikmatNya. Diraih dari kenistaan menjadi keselamatan, dari keninaan menjadi kemuliaan, dari kegelapan menjadi cahaya. Allah lah pelindung orang yang beriman, yang menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya.

Saudaraku sekalian, saat ini kita berada di Padang Arafah. Betapa banyaknya kita mengerjakan ibadah, tetapi apakah ibadah ini benar-benar bisa mendekatkan kita kepadaNya.

Alkisah ada seorang Ayah, yang begitu rajin bekerja, memberikan uang biaya untuk anak-anaknya, memberi nasehat setiap saat. Tetapi anak-anaknya jikalau melihat sang Ayah lebih suka untuk menghindar, bersembunyi atau mengharapkan Ayahnya segera pergi. Mengapa ? Karena Ayahnya hadir lahirnya, tapi tidak hadir "hatinya". Anak-anak sudah bisa merasakan apakah pemberian uang ini pakai hati atau tidak. Apakah kedekatan lahirnya ini pakai hati atau tidak.

Anak adalah manusia yang masih peka dan bersih hatinya, bahkan tahu apakah bapak-ibunya hadir didekatnya pakai hati atau tidak. Atau hanya untuk kepentingan dirinya ingin disebut orang tua bijak, ingin disebut sudah menafkahi anaknya, ingin anaknya bisa patuh kepadanya. Banyak orang tua yang hadir lahirnya tapi tidak hadir hatinya di hati anak-anak mereka. Karena tidak ada dihati orang tua tersebut kerinduan untuk bisa dekat bersama anaknya.

Saudaraku, kitapun sering beribadah, sholat, shaum, dzikir, haji, umroh berulang-ulang. Tetapi mengapa kita tidak bisa dekat dengan Allah. Boleh jadi saat ini kita hadir di tanah suci ini, tapi hati kita tidak hadir disini. Kita datang kesini bukan untuk dekat dengan Allah, kita datang kesini hanya untuk kepentingan dunia kita. Agar dihargai orang, agar disebut Haji, agar dihormati manusia. Kita sibuk berfoto, berpotret agar diketahui orang sudah berhaji. Tetapi kita tidak berani menilai apakah hati kita hadir untuk Allah atau tidak. Kita sedekah untuk siapa sedekah kita ? Benarkah sedekah kita agar kita dekat dengan Allah. Atau hanya sekedar ingin disebut ahli sedekah, atau takut disebut orang sebagai orang kikir.

Betapa sering kah kita melakukan ibadah seakan-akan untuk Allah. Sholat, Shaum... tapi hati kita tidak kepada Allah, hati kita tamak kepada dunia ini. Kita lebih menikmati pujian manusia daripada pujian Allah penguasa Alam semesta. Kita lebih nikmat dihargai manusia yang pasti binasa, daripada diangkat derajatnya disisi Allah menjadi orang yang disayang Allah. Kita lebih rindu diulu-ulukan manusia, daripada oleh Allah disebut-sebut dikalangan mulia bersama para malaikatnya.

Hidup kita tergadai hanya untuk mencari dari mahluknya. Padahal siapa manusia ? Manusia hanyalah mahluk ciptaan Allah, yang tidak pernah punya apa-apa, tidak pernah bisa menghidupkan dirinya sendiri, tidak bisa memberi manfaat tanpa ijin Allah, tidak juga bisa memberikan mudharat tanpa ijin Allah. Manusia tidak kuasa menolong dirinya sendiri, menolak bala yang menimpa dirinya. Bagaimana bisa mengabdikan hidup kita, hanya untuk manusia. Kita bersandar, kita bekerja, kita sholat, haji hanya untuk manusia. Itulah sebabnya mengapa yang sering umroh ke Mekkah tidak ada yang berubah, karena bukan untuk mendekat kepada Allah.

Saudaraku sekalian, haji hanya wajib sekali seumur hidup. Akankah kita gadaikan kemuliaan lebih dekat dengan Allah hanya karena rindu dekat dengan manusia. Kita gadaikan pujian disisi Allah hanya karena ingin dipuji manusia. Bulatkan lah hati kita saudaraku, bahwa haji benar-benar ingin bisa dekat dengan Allah penguasa langit dan bumi, pencipta diri kita.

Tidakkah kita ingin dekat dengan yang menciptakan kita ? Yang memberikan kehidupan, yang setiap saat mendetakkan jantung, yang memberi makan tidak pernah terputus berpuluh tahun, yang ketika kita lelah di istirahatkan, diurus setiap saat. Antara yang kita minta dengan yang tidak kita minta, lebih sempurna yang tidak kita minta datang kepada kita.

Seharusnya hanya satu jalan hidup ini, ingin bisa dekat dengan Allah. Hadirkanlah "Hati" hadirin... hadirkanlah hati... hadirkanlah hati... Hati yang ikhlaslah yang membuat hidup ini indah. Hati yang benar-benar ingin dekat dengan Allah.

Kita didik keluarga kita agar keluarga kita dekat dengan Allah, kita cari nafkah yang halal, berkah supaya dekat dengan Allah. Kita benar-benar cari ilmu supaya dekat dengan Allah. Kita tolong orang lain supaya kita dekat dengan Allah. Karena surga dunia itu kalau kita dekat dengan yang menciptakan kita. Tidak ada kebahagian selain dekat dengan Allah yang maha Agung.

Allah mengundang kita agar kita dekat denganNya. Bukan agar kita dipuji oleh mahluk-mahlukNya. Maka manfaatkanlah saudaraku jamuan Allah di Tanah Suci ini, dengan satu cita-cita semoga umur yang tersisa ini dekat dengan yang menciptakan kita. Dialah Allah yang maha tahu segala kebutuhan dan keinginan kita. Dialah Allah yang menguasai apapun yang kita butuhkan, yang kita inginkan, yang terbaik bagi kita. Dialah Penguasa segala-galanya.

Haji adalah untuk mendekat kepada Allah. Agar sepulang dari sini kita menjadi manusia yang banyak amal, bukan kembalinya kita untuk pujian, penghargaan, imbalan dari mahluk. Kita berbuat sebanyak mungkin agar kita bisa dekat dengan Allah. Tiada kebahagian hakiki, kecuali kalau kita dicintai oleh penguasa langit dan bumi, yang tahu persis apa yang kita butuhkan, kita inginkan dan Dialah yang memiliki segala-galanya.

Wamayyataqillaah yaj’allahuu makhrojaa wa yarzuqhu minhaitsu laa yahtasib wamayyatawakkal ’alallooh fahuwa hasbuh

"Barang siapa yang semakin mendekat kepada Allah dengan ketaqwaan, maka baginya jalan keluar... jalan keluar.. dari setiap kesempitan, kesulitan. Allah akan membukakan pintu rizki dari tempat yang tidak diduga-duga. Dan Allah akan mencukupi barang siapa yang dihatinya cukup hanya Allah"

Walaupun dunia ditangan kita. Jangan pernah hati ini tercuri oleh dunia. Jangan pernah men-Tuhankan harta, kedudukan, jabatan, penampilan, demi Allah... semuanya akan musnah. Hanya Allah lah Tuhan kita.

Laa ilaaha illallaah wahdahua laa syarii kalah...

Doa

Allahumma shalli wasallim ....

Duhai Allah yang maha Menatap, hanya Engkau yang menggemgam segala kejadian. Hari ini adalah hari Arafah, saat Engkau membanggakan hamba-hambaMu dihadapan para MalaikatMu. Engkau hadirkan kami ditempat ini, padahal kami tahu siapa diri kami, hanya mahluk-mahlukMu yang berlumur dosa, yang kotor dan hina, yang jarang sekali ingat kepadaMu, yang mengabdi kepada manusia. Inilah kami para pecinta dunia, yang dari ujung rambut sampai ujung kaki, berlumur dosa Ya Allah...

Engkau tahu, kami kepada orang tua sering durhaka, kepada keluarga tidak amanah, kepada orang fakir miskin sering dzolim, yang tubuh ini penuh dengan harta haram, makanan haram. Tetapi Engkau mengundang kami ke Tanah Suci ini. Apa yang bisa dibanggakan dari mahluk kotor seperti kami.

Kami berharap Ya Allah, dengan segala keagungan dan kemurahan Mu, cintailah kami Ya Allah... Hanya dengan cintaMu dosa-dosa terampuni, hanya dengan cintaMu Ya Allah... yang kotor Engkau bersihkan, yang hina Engkau angkat.

Rabbana .....

Ya Allah wahai penguasa setiap mahlukMu, ampuni dan selamatkan Ibu-bapak kami. Darah dagingnya ada pada diri kami. Engkau tahu apa yang kami lakukan selama ini, di Arafah ini kami mohon kepadaMu, ampuni sebanyak apapun dosa-dosa, sayangi kedua orang tua kami Ya Allah. Jadikan akhir hayatnya khusnul khotimah, lapangkan kubur, jadikan ahli syurga Mu.

Rabbana ...

Ya Allah selamatkan rumah tangga kami, keluarga kami, adik-kakak kami. Dengan segala kemurahanMu limpahkan kami hidup sakinah, jauhkan dari fitnah dan musibah. Titipkan keturunan yang sholeh-sholehah..

Allahumma

Selamatkan umat Mu ini Ya Allah, selamatkan negeri kami Ya Allah. Berikan kesembuhan bagi siapapun yang Engkau uji dengan sakit lahir dan bathin. Bukakan pintu rizki Mu yang halal dan barokah Ya Allah, jauhkan dari yang Haram.

Ya Allah karuniakan kepada kami nikmatnya ibadah, doa yang Engkau ijabah Ya Allah, lapangkan kami menjadi ahli sedekah.

Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami yang dirundung kegelapan, limpahkan cahaya Mu sehingga menemukan Mu Ya Allah. Tolong saudara kami yang terhujat, tuntun agar menemukan jalan Mu Ya Allah. Bagi yang tertutup hati nya, bukakan hatinya Ya Allah.. Ya Fattah..

Karuniakan kepada kami para pemimpin yang takut pada Mu, yang adil, yang waro, yang tidak cinta dunia, yang dapat membimbing kami mulia di hadapan Mu.

Allahumma..

Terima haji kami ini Ya Allah, jadikan kami contoh kebaikan bagi hamba-hambaMu. Jangan biarkan kami jadi contoh keburukan Ya Allah... Kembalikan kami ke tanah air membawa barokah. Jadikan kami jalan rizki bagi hamba-hamba Mu yang fakir, jalah hidayah bagi hambaMu yang jahil, jalan kebahagiaan, jalan kemuliaan bagi sebanyak-banyaknya hambaMu.

Allahumma..

Ya Allah berikan kesabaran bagi saudara kami yang ditimpa bala musibah, berikan rasa syukur bagi yang Engkau uji dengan nikmat. Dan berikan kepada kami Ya Allah... ridho Mu Ya Allah... cinta Mu, kasih sayang Mu...

Rabbana..

Alhamdulillahirrabbil 'aalamin...

Saudaraku.. Demi Allah apa yang kita duduki saat ini akan bersaksi di akhirat nanti. semoga kepulangan kita kelak jika ada umur ke tanah air, bertekadlah hanya dengan satu-satunya cita-cita.. Sepenuh hati... Sepenuh hati mengharapkan dekat dengan yang menciptakan kita. Cukuplah Allah segala-galanya bagi kita.

Hasbunallaah wa ni'mal wakiil ni'mal maulaa wanni'man nashiir....

Wassalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar